GenPI.co Jatim - Petani apel di Kota Batu harus merugi karena kondisi cuaca yang tidak menentu. Akibatnya, kondisi tanaman budi daya mereka rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi.
Kondisi tersebut dirasakan petani apel di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Luhur Suseno yang mengaku hasil panennya tidak sesuai harapan.
Hal ini dikarenakan, adanya lalat buah di buah apel yang mengakibatkan munculnya penyakit cacar.
“Petani seperti saya ini memang kendalanya cuaca, sekarang lagi tidak bagus jadi muncul lalat buah. AKibatnya ya tidak bisa panen banyak harus memilah-milah mana yang bagus,” ucap Luhur, pada GenPI.co Jatim, Minggu (13/3).
Di samping itu, kondisi cuaca yang tidak menentu mengakibatkan produksi apel menurun.
Luhur menjelaskan, awalnya dia berhasil memanen apel 2-3 ton, tetapi kini hanya sampai lima kuintal saja.
“Kesulitannya ya cari apel yang bagus untuk di jual. Dari hasil panen saja tidak banyak yang bisa dijual sebagai apel segar,” tuturnya.
Selain itu, untuk menyiasati tanaman apel bisa tetap tumbuh maka para petani harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli obat pertaniannya. Tentunya, hal tersebut tidak banyak dilakukan oleh para petani karena khawatir akan kejadian gagal panen.
“Sekarang apa-apa susah, mencari apel yang siap jual dan siap konsumsi. Kalau dilihat sekarang di kebun juga tidak banyak yang berbuah,” imbuhnya.
Oleh karena itu, dia berharap agar kondisi cuaca lebih mendukung dan tidak terus mengalami cuaca buruk agar lalat buah yang menyerang bisa dikendalikan.
“Kami (petani, red) sangat bergantung pada cuaca. Kalau dulu bisa diprediksi, sekarang tidak bisa,” pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News