Jatim.GenPI.co - Buah jeruk banyak tumbuh di Desa Bibis, Kabupaten Magetan, Jawa Timur dan sekarang menjadi komoditas unggulan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Di Desa Bibis hampir semua rumah mempunyai jeruk, seperti yang dikatakan Kepala Desa Bubus Sudarman.
BACA JUGA: Sawah Wakaf di Mojokerto Panen, Libatkan 3.000 Petani
Nah, dengan banyaknya warga yang menanam jeruk di halaman rumah menjadi Desa Bibis sebagai desa sentra jeruk di Kabupaten Magetan.
"Jeruk jawa hasil Desa Bibis memiliki keistimewaan rasa buah yang manis, kadar air tinggi dan juga daging buah tebal. Komoditas ini terus kami kembangkan," ujar Sudarman di Magetan.
Menurut dia, dalam rangka mewujudkan komoditas unggulan itu, pihaknya telah mengundang Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BTP) Jawa Timur.
Tujuannya untuk melakukan penelitian tentang komoditas jerus Jawa untuk dijadikan sebagai sentra pembudidayaan.
Melalui kerja sama tersebut, petani jeruk jawa mendapatkan penyuluhan, mulai dari pembibitan, cara penanaman, sekaligus panen dan pemasaran hasil panen.
Tak hanya penyuluhan, petani jeruk jawa di Desa Bibis juga menerima bantuan alat untuk membuat hasil olahan dari jeruk Jawa.
Hasil buah tersebut mampu diolah menjadi sirup jeruk, minuman jeruk dan manisan dari kulit jeruk.
"Hasil olahan tersebut didapat dari panenan jeruk yang tidak terjual," kata Sudarman.
Sementara itu ia menjelaskan, Desa Bibis dapat menghasilkan jeruk berkualitas baik karena tekstur tanah yang memadai dan lahan yang luas.
Selain itu juga perawatan berkala yang dilakukan petani, seperti membungkus buah agar tidak busuk dan terkena hama.
BACA JUGA: PG Assembagoes Situbondo Target Giling Tebu 6.000 Ton, OMG!
Dari segi harga, jeruk jawa per buahnya dihargai Rp6.000 dan akhir-akhir ini harganya mulai mengalami peningkatan.
"Sayangnya, jeruk Jawa ini hanya dapat dipanen setiap setahun sekali. Selain itu, hasil panen sementara baru bisa memenuhi kebutuhan area Magetan dan sekitarnya," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News