Jatim.GenPI.co - Pemerintah Kabupaten Ngawi berupaya menjaga kestabilan harga kering tidak merosot sehingga tidak merugikan petani.
Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko mengatakan saat panen raya gabah kering panen (GKP) maupun gabah kering giling (GKG) di tingkat petani selalu turun.
BACA JUGA: Perhutani-HKTI Panen Raya Jagung di Tuban Seluas 6 Hektare
Bahkan terkadang hingga di bawah pembelian pemerintah (HPP) yang sudah ditetapkan.
"Direncanakan lima hari hingga sepekan lagi, Kabupaten Ngawi memasuki masa panen raya. Biasanya saat panen, harga gabah turun karena banyak pasokan. Belum lagi jika kondisi gabahnya buruk karena dampak curah hujan tinggi," ujar Wabup Dwi Rianto Jatmiko saat berkunjung di Kelompok Tani Ngudi Barokah Desa Babadan, Kecamatan Pangkur, Ngawi, Sabtu (6/3).
Wabup yang akrab disapa Antok itu mendapatkan laporan dari petani, jika harga gabah kering panen saat ini mencapai Rp 3.400 per kilogram.
Harga itu turun dari sebelumnya mencapai Rp 4.100 per kilogram.
Laporan harga yang disampaikan petani ternyata jauh lebih rendah dari HPP 2020 yakni di tingkat petani sebesar Rp 4.200 per kilogramnya.
Sedangkan harga gabah kering giling di tingkat penggilingan ditetapkan sebesar Rp 5.205 per kilogram dan di gudang bulog Rp 5.300 per kilogram.
Kondisi tersebut membuat petani merugi karena dinilai tidak sebanding dengan biaya operasional tanam.
Guna membantu petani menaikkan dan menjaga kestabilan harga jual, Pemkab Ngawi berencana membangun beberapa infrastruktur pertanian seperti gudang, bantuan mesin pengering hingga lantai penjemuran.
"Hal itu agar harga GKP tidak anjlok saat musim hujan dan bagus saat musim kemarau," katanya.
BACA JUGA: Lahan Dibuka, Porang Jadi Unggulan
Selain itu, dalam skala besar pemkab berencana untuk menggandeng investor dalam bidang industri pertanian untuk membeli sekaligus pengelola hasil padi setelah panen.
Wabup menambahkan dengan mendatangkan investor di bidang industri pangan itu tentunya akan bermanfaat bagi Ngawi yang merupakan lumbung padi nasional nomor 6 dan nomor 2 se-Jatim. Sehingga, harapannya dalam panen ke depan, petani bisa memiliki nilai jual gabah yang baik. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News