Pemkab Lamongan Minta Bulog Serap Hasil Panen Petani

10 Maret 2021 02:00

Jatim.GenPI.co - Pemerintah Kabupaten Lamongan meminta Bulog dan seluruh pengelola lumbung padi menyerap hasil panen milik petani.

Sebab hingga akhir Maret 2021 adalah masa puncak panen padi.

BACA JUGA: Megejutkan, Kota Surabaya Panen Raya Padi

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan permintaan serapan secara segera itu dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan dan menjaga harga jual gabah tidak anjlok.

"Bulog dan seluruh lumbung padi di Lamongan agar segera menyerap hasil panen padi petani. Selain untuk menjaga ketahanan pangan apalagi Kabupaten Lamongan adalah salah satu lumbung padi nasional, dan juga untuk menjaga harga jual gabah agar tidak anjlok sehingga petani tidak merugi," kata mantan Sekda Kabupaten Lamongan tersebut.

Serapan juga sebagai langkah mendukung program Ayo Beli Produk Lamongan, jika ini terjadi maka daya beli gabah atau beras bisa meningkat. Harga jualnya akan meningkat pula dengan sendirinya.

Dari data yang dihimpun Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lamongan, luas tanam padi pada Oktober 2020 sampai Februari 2021 mencapai 69.632 hektare.

Luas panen padi dari Januari hingga Februari 2021 seluas 12.926 hektare. Sedangkan produksi padi sampai dengan Februari 2021 sebanyak 98.238 ton, sehingga produktivitas tanaman (provitas) padi saat ini telah mencapai 7,6 ton.

BACA JUGA: Pakar: Asuransi Pertanian Masyarakat Masih Minim

"Saat ini harga gabah kering panen berkisar Rp3.900 sampai dengan Rp4.100 per kilogram, sedangkan gabah kering giling (GKG) Rp5.200 sampai dengan 5.300 per kilogram. Kami ingin menjaga agar harganya tidak turun," katanya.

Sementara itu, di Kabupaten Lamongan terdapat 603 lumbung padi yang tersebar di 27 kecamatan dengan 12 berstatus maju, 214 berstatus berkembang, dan 377 lainnya berstatus perintis. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM