Agro Solution, Solusi Tingkatkan Produksi Padi di Banyuwangi

31 Mei 2021 13:00

Jatim.GenPI.co - Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (30/5) kemarin mulai tanam bibit padi perdana melalui metode agro solution.

Metode agro solution ini kerja sama antara Pemkab Banyuwangi dengan BUMN, yakni PT Pupuk Indonesia.

BACA JUGA: Bangga, Banyuwangi Tambah Lahan Agro Solution Sebegini Jumlahnya

Tanam bibit padi dengan sistem pertanian modern perdana ini dilaksanakan di Desa Karangsari, Kecamatan Sempu.

Menanam bibit padi, dengan sistem modern ini harapannya produktivitas pertanian petani meningkat dua kali lipat.

"Agro solution adalah jawaban masalah pertanian. Semoga sinergi inovasi bersama BUMN pupuk ini bisa meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dalam keterangannya di Banyuwangi, Minggu (30/5) kemarin.

Bupati Ipuk menjelaskan, bahwa agro solution merupakan program yang digerakkan bersama oleh BUMN bidang pupuk untuk meningkatkan produktivits pertanian.

Dapat menambah penghasilan petani dengan pendampingan komprehensif, mulai on farm sampai off farm.

Nah, untuk on farm atau pengembangan di lahan, Bupati Ipuk menjelaskan, disediakan produk input pertanian non-subsidi berkualitas, baik itu pupuk, benih, serta pestisida dan sebagainya.

Tak ketinggalan, selama proses tersebut, tetap ada kawalan teknologi dan bimbingan teknis budi daya pertanian.

Lalu di sektor off farm ada akses permodalan melalui perbankan, jaminan atas risiko gagal panen, serta kepastian pembelian panen oleh pedagang.

"Dengan program ini, petani dan teman-teman penyuluh pertanian bisa mendapatkan pendampingan metode pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas. Sinergi ini juga memberikan kemudahan pada petani untuk mendapat bantuan modal perbankan dan jaminan gagal panen," paparnya.

BACA JUGA: Warga Jember Tak Perlu Cemas Soal Beras, Stok Aman

Direktur Transformasi Bisnis PT Pupuk Indonesia (Persero), Panji Winanteya Ruky mengatakan agro solution memberikan input pertanian tepat guna.

"Ada kawalan teknologi uji tanah, agronomi, memperbaiki pola cocok tanam, permodalan, menghubungkan dengan pembeli. Harapannya petani mulai memakai pupuk kualitas tinggi dengan harga promosi. Petani juga tidak perlu lagi memikirkan anggarannya dari mana karena ada pendampingan pembiayaan. Apabila terjadi gagal panen juga akan diambil pemerintah," ujarnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM