Gawat, Produksi Cabai di Madiun Merosot 50 Persen

03 Maret 2021 21:00

GenPI.co - Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun memastikan produksi cabai belum bisa kembali normal. Produktivitas petai cabai merah dan keriting turun 50 persen. 

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Sumanto mengatakan, penurunan terjdi karena cuaca ekstream yang melanda wilayahnya dalam beberapa bulan terakhir. 

"Terkait dengan iklim sekarang ini yang lagi ekstrem, memang berdampak pada pertanian. Komoditas tertentu seperti tanaman hortikultura cabai sangat rawan terhadap cuaca ekstrem tersebut hingga gagal panen," ujar Sumanto, Rabu (3/3). 

Pada cuaca normal produktivitas cabai mampu mencapai 20 ton per hektar. Namun pada cuaca ekstream seperti sekarang turun 50 persen. 

Curah hujan yang tinggi berpengaruh terhadap sektor pertanian. Sejumlah lahan tanaman cabai di Kabupaten Madiun gagal panen. 

Banyak cabai yang membusuk, sehingga tidak dapat dipanen. Sumanto menyebut, kondisi ini yang lantas membuat harga cabai melonjak. 

Pun demikian, gangguan cuaca bukan satu-satunya. Hama seperti wereng yang berkembang biak dan menyebar luas di musim hujan ditengerai juga menjadi penyebab lain gagal panen.  

"Cuaca ekstrem telah membuat petani merugi. Sebab, produktivitas cabai menurun sementara biaya produksi meningkat untuk membasmi hama," kata dia. 

Selain cabai, ad tanaman lain yakni bawang merah, tomat, dan sejumlah buah-buahan seperti melon, manggis, melon, serta apokat yang terdampak cuaca.

Data dinas setempat mencatat luas lahan tanam cabai di Kabupaten Madiun mencapai lebih dari 331 hektare yang berada di Kecamatan Gemarang, Kare, Dolopo, Kebonsari, Dagangan, dan Pilangkenceng. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM