Teksas Bojonegoro Punya Potensi Agribisnis, Alpukat Andalannya

04 Agustus 2021 21:00

Jatim.GenPI.co - Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro sudah lama dikenal sebagai kawasan sumur minyak tradisional.

Namun siapa sangka, daerah yang dikenal dengan nama Teksas Bojonegoro ini juga memiliki potensi lain, yakni agribisnis dengan sentra alpukatnya yang jadi primadonanya.

BACA JUGA: Petani Muda Lumajang Ajak Nabung Kopi

Yanto, salah satu warga di Desa Wonocolo sudah membudidayakan alpukat sejak 2016 yang lalu. Sekitar 2.000 pohon alpukat yang sudah ia tanam.

Hasilnya, 50 pohon hasil budi dayanya sudah berbuah dan hasilnya cukup bagus. Karena sekitar setengah ton dihasilkan dari 50 pohon alpukat itu.

“Saat ini harga alpukat wina satu kilonya Rp 25 ribu dan Juli-Agustus ini adalah buah pertama, jadi untuk hasilnya belum tahu. Hanya, kasarannya jika satu pohon taruhlah Rp 10 ribu satu kwintal, sekali berbuah bisa Rp 1 jutaan. Sebenarnya untuk jenisnya, selain wina ada juga kendil, alligator, dan kayangan,” jelas Yanto mengutip dari laman Pemkab Bojonegoro, Rabu (4/8).

Yanto menjelaskan, untuk masa panen bisa dilakukan dua kali, mulai bunga sampai alpukat tua.

BACA JUGA: Porang Jadi Primadona, Bisa Datangkan Devisa

Namun kadang belum waktunya panen, pohon alpukat sudah berbunga lagi.                                                                                                                                                                                                                         “Lahan yang ini 1,5 hektar. Dulu ditanami 450 pohon. Sebelah sana 400 pohon. Di dekat masjid ada lagi 1,5 hektar,” terangnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM