Curhat Petani Tembakau Menyayat Hati, Dengarkan

14 Agustus 2021 03:00

Jatim.GenPI.co - Sebagian petani di Kabupaten Probolinggo sudah memanen tembakaunya, mereka menjual kepada tengkulak relatif rendah, Rp 25.000-28.000 per kg.

Hal ini dilakukan petani tembakau di sana, karena gudang di Kabupaten Probolinggo belum beroperasi. Padahal petani di sejumlah kecamatan mulai panen.

BACA JUGA: Jagoan Tani Ampuh Tarik Milenial ke Sawah

Bahkan sejumlah petani sudah sejak akhir Juli lalu sudah menyelesaikan panennya. Para Petani yang memanen sebelu, gudang buka diduga kuat "mencuri garis start" yakni, menanam tembakau lebih awal dari yang dianjurkan Pemkab Probolinggo.

Selain itu, turunnya harga jual tembakau kepada tengkulak dibenarkan Lukman Hakim, petani tembakau di Kecamatan Kotaanyar.

“Tetapi harga yang ditawarkan tengkulak relatif rendah, Rp25.000 hingga Rp28.000 per kilogram. Tengkulak tidak berani menaikkan harga karena belum ada kepastian kapan gudang tembakau dibuka,” ujar Lukman mengutip Ngopobareng, Sabtu (14/8).

Seperti diketahui, biasanya para tengkulak (biasa disebut blandang) itu juga menjual tembakau ke gudang-gudang milik pabrik rokok.

Lukman juga membenarkan, saat disinggung gudang belum buka sementara panen tembakau berlangsung.

BACA JUGA: Kampung di Lumajang ini Kumuh, Sekarang Lihat Sendiri

“Soalnya sebagian petani lebih awal tanam tembakaunya ketimbang yang dianjurkan Pemkab Probolinggo. Jadi panennya juga tentu saja lebih awal,” kata warga Desa Sampirampak Kidul, Kecamatan Kotannyar itu.

Sebagian petani sudah mulai menanam tembakau sejak April 2021 lalu. Hal itu terkait ketersediaan air. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM