Kelompok Tani di Magetan Ubah Lahan Tebu Jadi Melon

23 Maret 2021 04:00

Jatim.GenPI.co - Pandemi tidak menghentikan kelompok tani di Magetan untuk terus panen raya melon. 

Mereka berhasil mengembangkan melon kualitas super varietas Manika dan Barata. 

BACA JUGA: Durian Kunir, Si Mungil dengan Rasa Kuat

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Kabupaten Magetan Uswatul Chasanah mengaku sempat pesimis dengan upaya pengembangan komoditas melon tersebut. 

"Hal itu karena awalnya tidak mungkin bisa ditanami buah melon, namun justru menuai keberhasilan panen melon untuk keempat kalinya," ujar Uswatul Chasanah, Senin (22/3). 

Melon yang dikembangkan ini berada di Kampung Tangguh Semeru Desa Klagen, Kecamatan Barat, Magetan. Dulunya, lahan tana yang merupakan tanah bengkok itu diperuntukkan tebu.

Budi daya melon di daerah ini menggunakan sistem tanam organik, yang membuat produksi buahnya lebih sehat. 

Pengelola lahan melon, Subandi menyebut sengaja memilih bibit melon jenis Barata karena memiliki kelebihan tahan lama. Sementara untuk jenis Manika punya rasa yang lebih manis. 

Ia mengatakan, setiap kali panen mampu menghasilkan 44,57 ton per hekatre. Dengan lahan seluas 3,5 hektare, total mampu memproduksi 156 ton sekali panen.

"Untuk perkiraan harga jual di tingkat petani mencapai Rp 12 ribu per kilogram. Hasil panen mayoritas dipasarkan ke Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur, selain itu juga daerah sekitar," kata dia. 

Selama budi daya melon, Subandi mengaku ada sejumlah penghalang, salah satunya penyakit Layu Fusarium. Tetapi itu tidak lantas membuatnya menyerah. 

Dengan adanya pendampingan penyuluh setempat rintangan tersebut dapat dihilangkan. 

BACA JUGA: Harga Jagung Tinggi Petani di Kediri Senang

"Setelah 60 hari penanaman, kami juga melakukan perjanjian MOU dengan pihak marketplace Alibaba di Bandung yang bertujuan untuk ekspor hasil panen melon ini," ungkapnya. 

Dirinya bersyukur bersama petani setempat berhasil melakukan inovasi, sehingga bisa mengubah lahan bengkok yang saat ditanami tebu hanya bisa panen sekali dalam setahun. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM