Jatim.GenPI.co - Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah menyatakan, sebagian petani di wilayahnya mulai mengembangkan budi daya tanaman porang.
Alasannya, karena jenis tanaman ini memiliki nilai ekonomi tinggi dan sangat dibutuhkan pasar internasional.
"Ada sekitar 43 hektare lahan yang kini mulai dikembangkan oleh petani di Sumenep untuk budi daya porang ini," katanya, Kamis (9/9) kemarin.
Puluhan hektare lahan yang ditanam tersebar di tiga kecamatan, yakni Arjasa, Sapekan, dan Ambunten.
"Arjasa dan Kecamatan Sapekan ini terletak di Kepulauan Sumenep, sedangkan Kecamatan Ambunten di daratan," katanya.
Wabup menjelaskan pengembangan budi daya tanaman porang, terdorong keinginan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tentang Percepatan Pengembangan Ekspor di bidang pertanian.
"Porang ini merupakan salah satu komoditas yang saat ini banyak diekspor ke sejumlah negara, salah satunya Jepang," katanya.
Menurutnya, bagi petani di Sumenep, budi daya porang memang tergolong baru dan belum banyak petani yang paham teknik pembibitan dan perawatannya.
"Tapi, kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, yakni Kementerian Pertanian dan sejumlah eksportir porang, dan alhamdulillah sanggup untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada petani yang kini tengah mengembangkan budi daya porang," kata wabup. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News