Jatim.GenPI.co - Petani melon di Desa Jamberejo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro senang, lantaran mulai mengembangkan budi daya melon varietas Pertiwi.
Budi daya melon oleh petani merupakan pertama kalinya, sebab sebelumnya daerah tersebut dikenal sebagai penghasil tembakau.
Saat meninjau langsung kebun melon di Desa Jamberejo, penyuluh pertanian wilayah binaan III BPP Kedungadem, Desa Jamberejo, Suwarto mengatakan, saat ini kebun melon sedang masa tanam.
Wilayah Jamberejo yang dekat dengan sumber air, menjadikan buah segar dan manis ini tumbuh dengan baik.
Warto, sapaan akrabnya, mengatakan kurang lebih 300 meter ada sungai yang dapat mengairi kebun melon. Sehingga walau kemarau, tidak ada kendala pengairan.
"Lokasi ini ada tiga titik. Kurang lebih 1.500 batang per titik. Satu komplek ini kurang lebih ada 6.000. Tambahan ada kurang lebih 200 batang karena ada penambahan lahan," jelasnya mengutip dari laman Pemkab Bojonegoro, Rabu (22/9).
Nah, saat panen harga melon per kilogramnya Rp 8.000 dan total menghasilkan omzet Rp 55 juta.
"Berapa tonnya tidak tahu karena sistemnya borongan," tegasnya.
Warto mengatakan, penyuluh pendamping sudah mendukung petani untuk menanam tanaman horti agar pertani semakin berinovasi dan kreatif menghadapi musim.
Sementara, sistem borongan membuat pihaknya punya catatan mulai persemaian, olah tanah, tanam dan panen. Dana yang diinvestasikan termasuk sewa lahan kurang lebih Rp 20 juta.
"Harapannya bisa dibuat cekdam atau embung yang dapat mengairi," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News