Jatim.GenPI.co - Pemkot Surabaya memperhatikan petani garam di pesisir pantai Kampung Greges, Kelurahan Tambah Sarioso, Kecamatan Asemrowo.
Pemerintah mempunyai cara meningkatkan kualitas produksi garam milik petani di sana.
"Alhamdulillah, di Kecamatan Asemrowo masih ada petani tambak garam, sekitar 20 hektare kawasan di sini. Setiap satu tahun, mereka bisa panen sampai 10 ton (per petak) dan panen ini dilaksanakan secara periodik antara lima sampai tujuh hari sekali," kata Camat Asemrowo Surabaya Bambang Udi Ukoro, Rabu (6/10).
Lanjut dia, sejak puluhan tahu lalu, para petanu menggarap lahan tambak garam dengan luas total sekitar 20 hektare.
Ada setidaknya enam sampai tujuh warga Asemrowo Surabaya yang menggarap lahan tersebut dan terbagi ke dalam beberapa petak.
Setelah melihat proses pengolahan garam, Bambang Udi menyatakan bakal berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Surabaya agar ada pembinaan yang lebih masif kepada petani garam di wilayahnya.
"Kami akan coba menghimpun dulu jumlah dari petani garam yang ada di Kecamatan Asemrowo untuk diteruskan ke DKPP," katanya.
Bambang juga siap memfasilitasi warganya yang membutuhkan pembinaan seperti pelatihan dan penampingan agar kualitas produksi garam meningkat.
"Mungkin warga kami Kecamatan Asemrowo ada memang yang membutuhkan uluran bantuan tentang mekanisme pembuatan garam di wilayah supaya produksi garam ini lebih baik atau lebih unggul," katanya.
Salah satu petani garam Heri Susanto mengatakan sejak puluhan tahun, ia bersama rekan-rekannya menggarpa lahan tambak untuk pengolahan garam.
Menurutnya kualitas produksi garam yang dihasilkan tergantung dari pola yang diterapkan.
"Untuk meningkatkan produktivitas garam, kita membutuhkan geomembran atau terpal. Kalau pakai geomembran itu kualitas dan mutu garam bisa lebih bagus dan halus," kata Heri Susanto. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News