Jatim.GenPI.co - Kabar gembira bagi petani di Bojonegoro, sebab Pemkab Bojonegoro menggelontorkan bantuan sebanyak Rp 2,5 juta per hektare melalui program petani mandiri.
Bantuan yang diberikan Pemkab Bojonegoro itu untuk pembelian benih dan pupuk non subsidi. Selain itu bantuan ini juga sebagai upaya meningkatkan produksi sektor pertanian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro Helmi Elizabet mengatakan, program petani mandiri (PPM) merupakan salah satu program prioritas Kabupaten Bojonegoro khususnya di bidang pertanian.
Sesuai dengan data yang ada di Kecamatan Kalitidu ada 53 kelompok tani (poktan), sebanyak 23 koptan sudah mendapatkan program petani mandiri (PPM) di tahun 2019 dan 2020.
Tahun dinas mengusulkan sebanyak 25 poktan yang akan menerima program petani mandiri yang tersebar di 13 desa di Kecamatan Kalitidu, sisanya sebanyak 5 poktan akan diusulkan di tahun 2022.
“Karena sistemnya bertahap maka harus bersabar dan jangan khawatir tetap akan kami akomodir,” jelasnya mengutip laman Pemkab Bojonegoro, Rabu (13/10).
Ia menambahkan, luas lahan di Kecamatan Kalitidu terbilang luas yaitu 1.834 hektare, di mana sebesar 6.000 hektare lahan pertanian berdasarkan luas baku sawah.
Maka, dengan adanya program PPM ini petani akan mendapatkan bantuan hibah sebanyak Rp 2,5 juta per hektarenya.
“Perlu diperhatikan lagi bahwa bantuan PPM hanya dimanfaatkan untuk membeli sarana produksi yaitu pembelian benih dan pupuk non subsidi,” terang Helmi.
Helmi juga mengingatkan kepada masyarakat yang sudah mendapatan kartu petani mandiri (KPM) jangan sampai hilang.
Sebab, kartu KPM tersebut dapat digunakan untuk mengakses program bantuan lainnya dari Pemkab Bojonegoro.
“Seperti Bantuan Beasiswa Pendidikan, Pelatihan dari Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan , bantuan sarana dan prasaran pertanian,” pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News