Jatim.GenPI.co - Kelompok Tani Mukhti berhasil membudidayakan padi organik jenis Bramole yang merupakan campuran antara jenis Membramo dengan Rojolele. Melahirkan nasi pulen.
Ketua Kelompok Tani Mukhti, Supanudi mengatakan jenis padi tersebut disukai. Penyebabnya karena tekstur dan rasa beras yang memiliki karakteristik pulen, wangi dan tidak mudah basi.
Saat ini budi daya padi organik dengan nama Bramole sudah sekitar dua tahun ditanam.
Sekali panen, padi yang dihasilkan bisa mencapai 1,5 ton dari 1.600 meter persegi lahan yang ditanami. Kini, kurang lebih ada 10-15 hektare yang ditanami jenis Bramole.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, mengapresiasi dan mendukung pengembangan tanaman pertanian di Kota Kediri.
Pemkot Kediri juga sedang menggalakkan penggunaan agensia hayati.
"Kami harap semakin banyak inovasi pangan yang bisa dicetuskan oleh para petani hebat di Kota Kediri dan mampu bersaing di pasaran," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri (DKPP) juga intensif mendampingi Kelompok Tani Mukhti, Kelurahan Semampir, yang berhasil mengembangkan beras organik Bramole untuk mendapatkan Sertifikasi Prima Beras Bramole dari Orotitas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) Provinisi Jatim.
Kepala DKPP Kota Kediri Muhammad Ridwan mendukung inovasi yang dilakukan petani, salah satunya budi daya padi organik Bramole.
Penjualan padi organik Bramole sendiri sudah banyak peminatnya dari luar daerah Kediri.
"Bermula dari pembelian di kelurahan, kecamatan, dan dinas-dinas di Kota Kediri, kini pelanggan sampai harus menunggu stok beras saking banyaknya permintaan. Bahkan mulai banyak pesanan dari luar Kota Kediri, seperti Surabaya, Jogjakarta, hingga Jakarta," kata Muhammad Ridwan, Jumat (8/10). (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News