Canggihnya, UB Kembangkan Budi Daya Melon Berbasis Internet

23 Oktober 2021 10:00

Jatim.GenPI.co - Inovasi pertanian terus dikembangkan Universitas Brawijaya (UB).

Belum lama ini Dosen Fakultas Teknik UB Eka Maulana membuat sistem pertanian presisi berbasis Internet of Thing (IoT) untuk budi daya tanaman melon.

Eka menamakannya dengan Drip Irrigation System. Sistem tersebut sudah diterapkan di Kebun Melon Agro Techno Park (ATP), Jatikerto, Kabupaten Malang.

BACA JUGA:  BIOSCAP, Pupuk Buatan Mahasiswa UB yang Mampu Tekan Penyakit

Ia mengatakan, sitem IoT itu menggunakan model sistem tets (drip) yang dikendalikan berdasarkan kadar air dari media tanam.

"Secara logika ketika tanah kering, maka sistem drip ini aktif. Berapa kadar air dalam media itu, kapan sistem drip itu aktif, itu data dan informasi terkait mekanisme dikirim melalui koneksi IoT," ujarnya tertulis, Jumat (22/10).

BACA JUGA:  Canggih, Mahasiswa UB Ciptakan Aplikasi Peta untuk Tuna Netra

Eka menjelaskan, sistem yang dibuatnya tersebut juga bisa mengontrol nutrisi pada tumbuhan. Termasuk pencahayaan, suhu, serta kelembaban greenhouse yag dipakai pada kebun melon tersebut.

"Dalam prosesnya, sistem drip irrigation bekerja sesuai dengan kebutuhan nutrisi masing-masing tanaman yang akan diairi. Jadi bukan sekadar dari seberapa banyak dia mengairi tanaman, tapi disesuaikan dengan usia tanaman," katanya.

BACA JUGA:  Mahasiswa UB Ciptakan Baterai Mobil Listrik dari Tempurung Kelapa

Semuanya, kata Eka, dipantau dari segi waktu dan variabel data yang sudah terekam dengan baik.

Sementara, Manager Pertanian dan Pengembangan ATP Suyadi mengatakan, nutrisi diberikan melalui air yang diberikan secara sesuai dengan kebutuhan tanaman.

"Dalam sehari bisa dilakukan sebanyak lima sampai 10 kali, sehingga dengan teknologi itu kita tidak perlu secara manual memberikan nutrisinya," katanya.

Karena bekerja secara otomatis, dengan sistem ini bisa ditinggal untuk yang lain. Tinggal menyalakan mesin drip, dan sudah bisa mengaliri nutrisi ke media tanam.

Memungkinkan untuk menjaga nutrisi terpenuhi semuanya tanpa kelupaan. "Karena jika kita manual, maka kita masih menggunakan insting saja kapan tanaman membutuhkan nutrisi," tegasnya.

Suyadi mengeklaim, penggunaan sistem drip ini memberikan hasil maksimal pada tanaman melon.

"Hasil buahnya bisa lebih bagus dan ideal, sebab ketersediaan nutrisinya stabil. Karena jika nutrisinya tidak stabil, maka perkembangan buah melon tidak optimal, buah bisa pecah atau tingkat kemanisan akan rendah," katanya.

Tanaman melon menjadi premium, yang memiliki berat dan bentuk yang lebih bagus daripada konvensional.

Selain itu, penanaman dengan metode aeroponik juga mengalami pertumbuhan lebih cepat. Ini karena menggunakan pencahayaan dengan sinar LED yang lebih konstan dibandingkan sinar matahari.

“Kami dapat menggunakan sinar LED untuk memicu fase generatif dan fase vegetatif pada tanaman, sehingga terjadi peningkatan nutrisi, pertumbuhan lebih cepat, serta memperoleh tekstur dan rasa daun seperti yang diinginkan,” bebernya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM