Jatim.GenPI.co - Petani di Kediri menggunakan pola mina padi, yakni budi daya ikan memanfaatkan genangan air sawah yang ditanami padi, di Desa Sambirejo, Kabupaten Kediri.
Pola ini mendapatkan apresiasi dari Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana.
"Mina padi itu intinya konsep perikanan ditaruh di lahan pertanian. Kalau melihat keuntungan rata-rata bisa Rp 19 juta per hektare, ini total ada 30 hektare (lahan budi daya) cukup lumayan bagi petani," kata Bupati Hanindhito saat panen raya, Rabu (3/11) kemarin.
Model mina padi, masih uji coba dilakukan petani di Desa Sambirejo, Kecamatan Pare. Namun ke depan harapannya petani di daerah lain juga bersedia mencoba cara ini.
"Saya yakin ada SOP, kualifikasi ditentukan oleh dinas perikanan supaya bisa mendapatkan program mina padi ini. Jadi, ikuti kualifikasinya, tidak bisa sembarangan asal diberi air, ditaruh ikan," ujar dia.
Mas Dhito, sapaannya berharap, para petani di daerah lain juga memanfaatkan kesempatan dengan konsep mina padi.
"Saya berharap di seluruh kecamatan punya atau ada percontohan mina padi," kata dia.
Sementara itu, Plt Dinas Perikanan Kabupaten Kediri Nur Hafid mengatakan, mina padi saat ini memang masih dilakukan uji coba sehingga diharapkan petani lainnya yang sudah mengetahui keuntungannya bisa mencobanya.
"Dia punya penghasilan tambahan panen ikan. Program awal kami beri ikan 20 ribu ekor jenisnya nila. Jenis ini karena bisa makan hewan dan tumbuhan, kalau lele hanya hewan saja. Di mina padi, lele pakannya banyak, kalau nila bisa makan rumput," kata Nur.
Ia juga mengatakan, masa budi daya ikan itu disamakan dengan masa awal tanam sampai beberapa minggu sebelum panen. Per hektare lahan, petani bisa panen sekitar 1,8 ton ikan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News