GenPI.co Jatim - Pemkot Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menggandeng 550 orang nelayan untuk menjadi petani.
"Jadi, dia (nelayan) nanti akan bekerja di titik-titik pemanfaatan lahan-lahan (pertanian)," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Yuniarto Herlambang, Senin (8/11).
DKPP Surabaya bakal menggandeng nelayan dari beberapa wilayah kecamatan, seperti Kecamatan Romokalisasi hingga Gunung Anyar.
"Ada sembilan kecamatan yang punya nelayan, wilayah pesisir semuanya. Tapi nanti kerjanya tidak di pesisir saja," ujarnya.
Realisaai program pemberdayaan ini masih menunggu pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022.
"Kalau (APBD) sudah disahkan, langsung kita jalankan. Uji cobanya di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) ini kita lihat. Mudah-mudahan berjalan," terangnya.
Soal tugas nelayan yang menjadi petani ini kata Herlambang tak bersifat penuh.
"Jadi mereka para nelayan nanti kerjanya cuma tiga hari. Selebihnya mereka tetap mencari ikan di laut seperti biasanya," jelasnya.
Kini pihaknya masih terus melakukan sosialisasi program pemberdayaan tersebut, sembari memberikan pemahaman kepada nelayan perilah tugas yang akan mereka laksanakan.
Diharapkan program pemberdayaan ini bisa meningkatkan kesejahterahan dari para nelayan.
"Kita masih koordinasikan dengan teman-teman kelompok nelayan," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News