Petani di Tulungagung Pusing Tujuh Keliling, Gagal Panen

13 November 2021 08:00

GenPI.co Jatim - Gagal panen itu dirasakan seorang petani, Karim (60) yang membabat tanaman jagung miliknya karena mati diterjang air.

"Sebenarnya sudah dari seminggu lalu hujan terus. Tapi baru kemarin malam banjir besar," katanya pada Jumat (12/11) kemarin.

Jagung yang gagal panen itu ditunjukkan Karim, dimana sudah berusia 70 hari dan kurang 30 hari lagi bisa dipanen.

BACA JUGA:  Sawah Banjir, Petani Wadul ke Bupati Gresik

Namun lantaran masih muda, tanaman jagung itu dimanfaatkan untuk pakan sapi.

"Sudah tidak bisa dimanfaatkan sama sekali selain pakan sapi. Kalau yang sudah isi, meski belum tua masih bisa dipanen," ujar Karim.

BACA JUGA:  Rapat Tahunan, FKPT-TPI Singgung Kesejahteraan Petani

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Suprapti mengatakan, pihaknya masih mendata kerusakan tanaman milik petani.

Hasil laporan sementara, kerusakan terbesar adalah tanaman jagung.

BACA JUGA:  Masuk Musim Tanam, Petani Banyuwangi Gelar Bubak Sawah

"Nanti jika sudah selesai akan kami sampaikan. Sekarang petugas masih di lapangan melakukan pendataan," kata Suprapti.

Sementara itu, banjir yang melanda Tulungagung dan merusak pertanian warga disebabkan hujan deras.

Akibatnya tanggul sungai di Desa Tunggagri, Kecamatan Kalidawir jebol.

Alhasil air meluber ke permukiman hingga persawahan setempat. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM