GenPI.co Jatim - Forum Komunikasi Perguruan Tinggi-Teknologi Pertanian Indonesia (FKPT-TPI) menginginkan serta mendorong adanya pemuda untuk terjun sebagai petani milenial.
Bahkan sudah ada program dari pemerintah mengenai Program Petani Milenial tersebut. Adanya program itu, bisa mewujudkan regenerasi di sektor pertanian.
Apalagi jika dilihat dari segi umur banyak petani dengan usia diatas 50 tahun. Dengan terwujudnya petani milenial tentu akan semakin berdampak baik untuk ketahanan pangan.
Ketua FKPT-TPI Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UB Prof. Dr. Ir. Imam Santoso MP menjelaskan bahwa FKPT-TPI sedang tengah berupaya mendorong generasi milenial untuk menjadi petani.
Melalui program Petani Milenial, tentu ini sebagai peluang para pemuda untuk mendapatkan inovasi teknologi pertanian dengan kemampuan literasi digital yang baik.
"Dua hal akan menghasilkan petani milenial, yang adaptif dengan teknologi. Baik di teknologi perawatan, produksi maupun di teknologi marketing," jelasnya
Lebih lanjut, untuk mewujudkan petani milenial, tentu terdapat tantangan yang harus dilalui. Mulai dari cara meyakinkan pemuda akan profesi oetani dan mendorong pemudanuntuk mampu memanfaatkan sektor pertanian.
"Sektor holtikultura akan kita dorong. Karena multiplayer effect-nya lebih banyak. Jadi petani milenial ini selain di sektor tanaman pangan juga di sektor tanaman holtikultura yang memang memiliki nilai tambah yang tinggi," ungkapnya.
Peluang dalam sektor pertanian di era milenial sangatlah tinggi. Tentunya hal tersebut dengan nilai tambah untuk menciptakan daya tarik. Kaum milenial dengan literasi teknologi tentunya mampu untuk melakukan hal tersebut.
"Misalnya, sebuah perkebunan buah, diintegrasikan dengan wisata. Dikemas dengan media digital diberikan sebuah konsep yang Instagramable dan dipromosikan tentunya akan banyak mengundang orang, sehingga potensi income tinggi," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News