GenPI.co Jatim - Petani bawang merah di Desa Junjung, Tulungagung sedih, lantaran sawah mereka terendam banjir pasca hujan deras di daerah tersebut.
Alhasil, para petani memanen bawang merah yang terendam banjir tersebut pada Jumat (12/11) kemarin.
Proses memanen bawang merah itu melibatkan banyak orang, termasuk anak-anak dari petani tersebut.
Hujan deras yang mengguyur Tulungagung tersebut membuat puluhan hektare perkebunan bawang merah terendam air.
Bisa dipastikan, akibat bencana alam ini, membuat harga jual bawang merah menjadi turun.
Harga jual bawang merah yang semula sebesar Rp 20 juta per ton, menjadi Rp 5 jutaan saja.
Turunnya harga bawang merah karena kualitas buah yang rusak akibat lahan terendam banjir.
Langkah ini harus dilakukan petani bawang, mereka lebih memilih menjual hasil panen mereka ketimbang membuangnya atau menyimpan.
Jika menyimpan, bawang merah bakal membusuk dan akhirnya dibuang.
Namun jika dijual, meskipun harganya turun petani masih mendapatkan uang untuk kembali menanam bawang merah. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News