Jangan Abaikan Luka Masa Lalu

Jatim.GenPI.co - Banyak yang mengabaikan trauma masa kecil. Padahal pengalaman atau kejadian masa lalu itu bisa saja muncul dan menimbulkan efek dikemudian hari.

Inner Child, posisi ketika seseorang mengalami pengalaman dan perasaan serupa masa kecil saat sudah dewasa, entah itu buruk atau baik. 

BACA JUGA: Bunda, Lebih Baik Tunda Dulu Kehamilan

Dosen Departemen Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Universitas Airlangga Dr Hamidah mengatakan inner child dari pengalaman menyenangkan akan menimbulkan memori bahagia. 

Namun yang menimbulkan traumatis bisa bermasalah. "Yang bermasalah itu ketika inner child tidak menyenangkan," ujar Hamidah melansir dari news.unair.ac.id belum lama ini. 

Kebanyakan tidak sadar bahwa perasaan luka masa lalu terabaikan dan tertimbun bisa memunculkan traumatis dikemudian hari.  Apalagi bila orang tersebut tak memiliki kemampuan untuk melawannya. 

Seseorang biasanya akan cenderung berpura-pura kuat sebagai bentuk bahwa psikologi mengindikasikan ada hal menyakitkan. 

"Luka secara tidak sadar ditimbun, kemudian ada trigger sedikit saja akan mencuat, yang seringkali tidak terkendali dan biasanya muncul dalam bentuk perilaku menyimpang," katanya. 

Hamidah menyarankan melakukan terapi trauma healing untuk menghindari kejadian fatal. 

Bila kadar luka itu terlalu lama dan berlarut, pastikan ada pendamping dari ahli untuk mengobatinya dan tentu dukungan lingkungan sekitar. 

Terlebih bagi yang merasa bahwa luka terebut memengaruhi harga diri. 

Perlu pendampingan profesional untuk membantu mengkomunikasikan sembari memberikan psikoedukasi pada lingkungan terdekat. 

BACA JUGA: Lihat Kalori yang Harusnya Dikonsumsi Setiap Hari

Pendampingan profesional ini sangat disarankan. Pasalnya, mebgobati traumatik terlalu dalam justru dapat menimbulkan eefek samping yang lebih negatif. 

“Saat penyembuhan itu nanti muncul seperti luka yang kambuh dibedah lagi, jadi akan lebih sakit. Itu yang memerlukan bantuan dan pengawasan dari profesional," tandasnya. (*)