Jatim.GenPI.co - Ibu hamil boleh tidak puasa, namun bagi yang tetap ingin menjalankannya dianjurkan melakukan persiapan yang matang.
Staf pengajar Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) Nanik Handayani membagikan tips agar puasa tidak menganggu perkembangan ibu bayi.
BACA JUGA: Bunda, Lebih Baik Tunda Dulu Kehamilan
Menurutnya, puasa bagi ibu hamil diperbolehkan dengan syarat kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik.
Selain itu tekanan darah si ibu juga normal, tidak mengalami anemia, serta berat janin sudah sesuai.
Nanik menyarankan ibu hamil memperhatikan syarat tersebut sebelum menjalankan puasa. "Syarat-syarat tersebut harus terpenuhi, sehingga akan lebih aman bagi ibu yang sedang hamil," ujarnya tertulis, Kamis (22/4).
Pun demikian, ia mengimbau agar ibu hamil tidak memaksakan untuk menjalankan ibadah puasa.
Bila ingin tetap berpuasa, dosen jurusan kebidanan itu mengingatkan pentingnya asupan pada ibu hamil. Seperti memenuhi kecukupan kebutuhan cairan tubuh.
Menurutnya, normalnya kebutuhan air putih yakni 8 gelas per hari. Nanik menyarankan minum 4 gelas saat sahur, dan 4 gelas ketika berbuka puasa.
Dirinya mengimbau untuk tidak minum minuman dingin karena dapat mengurangi kerja lambung yang akan mengakibatkan mual.
Soal menu sahur, Nanik mengingatkan kebutuhan asupan gizi dari buah, sayur serta makan makanan yang mengandung protein seperti susu, daging, dan keju.
"Ibu hamil lebih baik makan dengan porsi sedikit tapi sering dari pada sekali tapi terlalu banyak," jelas Nanik.
Hindari makanan pedas dan berlemak. Makanan pedas dapat menimbulkan perubahan hormon, menimbulkan rasa mulas, serta memicu rasa mual dan muntah.
Sedangkan makanan berlemak bisa meemngaruhi sistem kekebalan tubuh serta kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan.
“Jangan lupa tetap minum susu khusus ibu hamil, hal ini untuk menjaga perkembangan janin dan mengurangi risiko anemia pada ibu hamil," tuturnya.
BACA JUGA: Hai Moms, Buah Naga Baik Untuk Kesehatan Ibu Hamil Loh
Dirinya juga mengingatkan agar tetap mengonsumsi vitamin yang disarankan doketr atau bidan.
Terakhir, perlunya mengatur istirahat yang cukup dan jang beraktivitas yangn terlalu berat, serta mengontrol kesehatan janin secara rutin. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News