Lakukan Ini untuk Melepas Kecanduan Anak pada Gadget

Jatim.GenPI.co - Dunia sudah tidak bisa dilepaskan dari gadget atau gawai. Terutama di masa pandemi seperti sekarang ini, sejumlah aktivitas dilakukan secara daring. 

Membatasi gawai mungkin dianggap sebagai hal yang mustahil dilakukan. 

BACA JUGA: Lakukan Hal ini Supaya Tak Ngantuk Saat Puasa, Ayo Produktif!

Namun, Psikolog Universitas Airlangga (UNAIR), Dr Dewi Retno Suminar mengingatkan ketergandungan pada gawai bisa menimbulkan kecanduan.  

Terutama pada anak, ketergantungan pada gawai yang tidak dikontrol dengan baik, bisa menyebabkan gangguan yang ditandai dengan rasa gelisah dan tidak bisa tidur nyenyak. 

Kecanduan gawai disebutnya dapat memunculkan beberapa permasalahan psikologis. 

Seperti terhambatnya interaksi anak dengan orang lain, anak merasa kesepian ketika gadget mati atau sedang tidak berada di tangan, dan mudah marah dan panik saat ketinggalan berita.

“Bahkan anak juga bisa stress ketika tahu ada teman seusianya mengabarkan hal-hal yang melebihi dirinya di medsos dan itu bisa menyebabkannya mengalami gangguan FoMo (Fear of Missing Out),” ujarnya dikutip dari news.unair.ac.id. 

Pakar pesikologi anak itu lantas memberikan sejumlah tips agar anak tidak terlalu kecanduan gawai. 

Ia menekankan kontrol dan batasan waktu dalam menggunakan gawai pada anak.

“Bisa dibuat kesepakatan berapa jam anak diperbolehkan bermain gadget. Kalau dia menggunakan gadget melebihi dari separuh waktu di luar jam tidurnya, maka harus dilakukan aktivitas yang tidak melibatkan gadget,” terangnya.

Retno menyarankan melakukan sejumlah kegiatan yang dapat mengalihkan perhatian dari gawai. 

Seperti permainan tradisional, olahraga ringan, bersih-bersih rumah dan mengatur ruangan, serta membantu memasak dan berkebun bisa menjadi salah satu solusi.

“Kegiatan non gadget tersebut secara tidak langsung juga bisa mengembangkan interaksi sosial anak,” imbuhnya.

BACA JUGA: Jelang Lebaran Bupati Jember ke Pasar, Begini Katanya 

Dia mengingatkan untuk orang tua juga melakukan pembatasan terhadap aktivitas gawai..

“Batasi waktu bermain gadget, hindarkan anak dari aktivitas yang harus berbau gadget, berikan punishment ketika anak melanggar perjanjian batas waktu menggunakan gadget, dan berikan reward ketika anak mampu menaatinya,” tandasnya. (*)