Jatim.GenPI.co - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Jatim, Arumi Bachsin punya cara menekan angka stunting di wilayahnya.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan stimulasi psiko sosial serta paparan infeksi berulang terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
BACA JUGA: Ternyata Ulat Hongkong Miliki Kandungan Bagus Obati Stunting
Karenanya, istri Wakil Gubernur Jatim itu menilai ada dua hal yang harus diperhatikan, yakni saat ibu hamil dan menyusui.
Arumi menilai, ibu hamil sebisanya mendapat asupan makanan tambahan. Seperti kandungan zat besi, asam folat, dan iodium semuanya tercukupi. Selain terhindar dari kondisi kecacingan, dan malaria.
Sedangkan pada ibu menyusui, Arumi menyebut, asupan ASI eksklusif mutlak wajib diberikan minimal 6 bulan pada anak. Bila memungkinkan anak bisa mendapatkan ASI hingga usia 2 tahun.
Menurutnya, pemberian ASI baik langsung atau didampingi MP-ASI hingga usia 23 bulan dapat membantu memenuhi nutrisi pada anak.
“Upaya-upaya itu yang dikerjakan oleh bapak ibu sekalian terutama tim penggerak ibu-ibu PKK di kabupaten/kota sampai desa memastikan untuk bisa mengubah habits (kebiasaan)” ujar Arumi mengutip website Kominfo Jatim, Selasa (9/3).
Arumi berharap, kader TP-PKK Jatim komitmen bersama meningkatkan peran aktif menggerakkan individu, keluarga dan masyarakat dalam menanggulangi stunting.
BACA JUGA: Segudang Manfaat Lele Bagi Tubuh
Peran PKK dalam pencegahan stunting yaitu, meningkatkan kesadaran masyarakat. Dengan menggerakkan kader, ia berharap, dapat melakukan peningkatan upaya advokasi dan perencanaan yang mendukung pemberdayaan masyarakat
Ia pun berpesan, harmonisasi dan kemitraan dengan berbagai pihak, wajib dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat pada ibu hamil. Kader sebagai agen perubahan yang berperan mendorong meningkatkan kualitas hidup individu, keluarga dan masyarakat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News