Kalian Sandwich Generation? Simak Kata Ahli

11 Agustus 2021 17:00

Jatim.GenPI.co - Sandwich Generation merupakan fenomena dimana generasi yang sudah memiliki keluarga baru masih harus menafkahi keluarga lama (orang tua dan saudara).

Nah, jika hal ini ditunjang dengan perekonomian keluarga yang rendah, tentu akan menjadi sebuah permasalahan.

BACA JUGA: Cara Mengurus Akta Kematian Saat Isoman di Surabaya

Manajemen serta perencanaan keuangan yang baik sejak usia produktif merupakan solusi untuk mengatasinya.

Melansir dari laman Unair news, Fida Syarifa Syifa Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Reginonal IV Jatim memberikan tipsnya.

Dimana dia menjabarkan rumus 10,20,30,40 dalam perencanaan keuangan.

10 % Dana Sosial

Sisihkan 10% dari pendapatan bulanan untuk bersosialisasi dan menambah relasi karena itu penting untuk menunjang masa depan.

“Relasi juga sebuah investasi yang berharga, dengan kita memiliki banyak relasi dapat mempermudah urusan kita jika suatu ketika kita membutuhkan,” ujar Alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR.

20 % Investasi dan Asuransi

Ini adalah kunci untuk memotong siklus generasi sandwich yakni dengan menyisihkan 20% uang pendapatan untuk investasi seseorang bisa melindungi nilai uangnya dari adanya inflasi.

“Dengan catatan, instrumen investasi yang kita pilih bagus dan memenuhi kriteria 2 L (logis dan legal),” tuturnya.

Dia mengatakan, selain investasi, asuransi juga perlu untuk berjaga-jaga terhadap hal yang tak diinginkan seperti kecelakaan, kebakaran, dan musibah lain.

Konsisten menjadi poin utama untuk menyisihkan uang demi menunjang masa depan.

“Ingat! menyisihkan, bukan menyisakan,” tegasnya.

30% Hutang Produktif

Gunakan kredit dari bank untuk pemenuhan kebutuhan primier seperti cicilan rumah dan kendaraan bermotor atau kegiatan produktif membangun bisnis. “Asalkan pembayaran bulananya tidak melebihi 30% dari pendapatan kita,” sambungnya.

40% Kebutuhan Bulanan

BACA JUGA: Sedang Isoman, Berikut Asupan Gizi yang Harus Dipenuhi

Kebutuhan bulanan pasti punya prosi paling besar. Meskipun begitu, ia mengajak menghindari perilaku hidup boros di usia produktif.

“Hindari konsep You Only Live Once (YOLO), mungkin itu akan membuat anda bahagia di usia muda namun menyusahkanmu ketika sudah beranjak tua dan tidak produktif lagi,” tuturnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM