GenPI.co Jatim - Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mengaku, banyak orangtua siswa yang antusias kembali diterapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen.
Bahkan, ada wali murid yang sampai menghubungi Dispendik secara langsung terkait pelaksanaan PTM.
"Alhamdulilah malah kemarin ada yang telepon saya dan menanyakan apakah anaknya bisa ikut PTM. Insyaallah tidak ada yang keberatan dengan PTM," kata Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh, Rabu (16/3).
Sementara itu, berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan PTM tak ada temuan soal kasus klaster sekolah.
Yusuf menyebut, ada kategori tertentu yang memunculkan penetapan klaster di sebuah sekolah. Hal itu sudah diatur oleh pemerintah.
"Di ketentuan SKB (Surat Keputusan Bersama) 4 menteri, (total kasus covid-19 di sekolah) 5 persen dari jumlah siswa dan Alhamdulillah gak sampai kesitu," jelasnya.
Yusuf menyebut, tak ada temuan klaster itu disebabkan terbangunnya kesadaran dari seluruh element sekolah.
Bahkan, ketika ada guru yang suhu tubuhnya mencapai 37 derajat ke atas dan merasa tidak enak badan, yang bersangkutan langsung melakukan tes covid-19 dan menjalani karantina.
"Gak ada yang bilang kalau kami mengutamakan sekolah (ketimbang sekolah). Cuma memang sekolah lebih luas dan banyak tingkat resikonya dari pada di rumah," jelasnya.
Kendati demikian, dia meminta kepada seluruh guru dan murid untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama proses PTM 50 persen berjalan.
"Alhamdulilah kemarin banyak yang bersedia di swab. Karena sudah mulai paham, bahwa tidak hanya untuk dirinya tapi juga berpengaruh pada yang lain," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News