GenPI.co Jatim - Program Surabaya Mengajar (PSM) diikuti oleh 1.072 mahasiswa dari 23 kampus. Mereka akan terjun menjadi tenaga pengajar di sekolah tingkat SD-SMP.
Kegiatan tersebut bakal dilaksanakan oleh mahasiswa selama 6 bulan, meliputi sisi akademis dan non-akademis siswa.
Selain itu, para mahasiswa yang tergabung dalam PSM juga membantu upaya peningkatan mutu sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh menerangkan, pelaksanaan PSM berfokus pada tiga hal yang telah dicanangkan.
"Pertama, Program Sekolah Ramah, kedua, Program Sekolah Sehat, dan ketiga, Program Sekolah Smart. Program Sekolah Ramah meliputi identifikasi, merancang, implementasi serta evaluasi masalah belajar, psikososial, dan perlindungan anak," terang Yusuf, Minggu (27/3).
Lebih lanjut, Program Sekolah Sehat bakal menitikberatkan pola identifikasi, merancang, dan mengevaluasi penguatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Beberapa hal lain yang termasuk dalam Program Sekolah Mengajar, di antaranya penerapan protokol kesehatan (prokes), promosi kesehatan, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan lingkungan hijau.
Program Sekolah Smart, meliputi identifikasi, merencang, implementasi dan evaluasi peningkatan mutu sekolah, Kurikulum Merdeka, administrasi sekolah, akreditasi sekolah, serta profil pelajar Pancasila.
Yusuf menyebut, peranan mahasiswa dalam dunia pendidikan memang sangat dibutuhkan. Apa lagi, di Kota Surabaya saat ini punya 3.854 lembaga sekolah.
"Perinciannya, PAUD sebanyak 2.637 lembaga, SD 822 lembaga, dan SMP 395 lembaga," jelasnya.
Pelaksanaan PSM, kata Yusuf, bakal segera dimulai pada Senin (28/3). "Insyallah dengan adanya program ini, kebutuhan guru di Surabaya hampir terpenuhi semuanya," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News