GenPI.co Jatim - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan bantuan 15 tungku untuk merebus kedelai dan lima unit mesin pemecah kedelai kepada perajin tempe.
"Alhamdulillah, di tengah meningkatnya harga kedelai, pemerintah membantu kami alat berbahan stainless," kata Ketua Kelompok Pembuat Tempe Sukomanunggal, Markuat, Kamis (26/5) kemarin.
Menurutnya, alat-alat bantuan dari Pemkot Surabaya menjadikan biaya produksi lebih murah dan lebih efisien.
Dia mengatakan, bantuan alat untuk merebus dan pemecah kedelai mampu membuat proses produksi semakin cepat serta bisa memproduksi lebih banyak lagi daripada biasanya.
Selain itu, alat pemecah kedelai itu bisa membuat tingkat kematangan tempe merata dan lebih baik.
Markuat mengungkapkan, jika dibandingkan sebelumnya yang menggunakan bejana berbahan besi, prosesnya memakan waktu lebih lama dan biaya produksi juga mahal.
Alasan Markuat, memproduksi tempe menggunakan bejana besi, tingkat kematangan kedelai ketika direbus tidak bisa merata dan hasilnya menjadi kurang baik.
"Hasilnya lebih bagus, lebih cerah, proses kematangannya merata. Selain itu kurang higienis, karena kan kami sebelumnya memakai drum bekas oli dan minyak," katanya.
Adanya peralatan tersebut, Markuat mengaku sangat terbantu, terutama bagi 12 orang yang ada di Kampung Tempe Sukomanunggal.
Dia berharap, setelah menerima bantuan alat tersebut Pemkot Surabaya bisa memberikan pendampingan dan membantu jangkauan pemasaran produk UMKM kampung tempe di Kota Pahlawan.
Kepala Dinkopdag Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos mengatakan, tujuan pemberian bantuan alat pengolahan tempe untuk meringankan beban di tengah meningkatnya harga kedelai.
"Pendampingan terus kami lakukan, salah satunya mendapatkan harga kedelai langsung dari distributornya. Jadi ini masih kami carikan aksesnya," kata Yos. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News