Unair Perhatikan Mutasi Virus di Vaksin Merah Putih

20 April 2021 16:00

Jatim.GenPI.co - Vaksin Merah Putih terus dilakukan pengembangan, koordinator produk riset Covid-19 Unair Ni Nyoman Tri Puspaningsih mempertimbangkan mutasi virus corona.

Dimana mutasi virus corona tersebut telah ditemukan selama satu tahun terakhir ini.

BACA JUGA: Penuhi Stok Darah, PMI Madiun Jemput Bola Selama Ramadan

Nyoman mengatakan ada empat virus corona yang telah ditemukan selama satu tahun ini adalah D614G, B117, E484K dan B1525. Sedangkan sejak awal di Surabaya sudah masuk mutan D641G.

"Vaksin yang dikembangkan saat ini telah mempertimbangkan mutasi virus COVID-19. Adapun mutan yang paling utama dan paling penting D641G, karena semua mutasi varian di tempat lain masih memiliki G," katanya.

Menurutnya, mutasi virus baru lainnya masih memiliki D614G di dalam strain-nya. Kemudian, strain D berubah ke G ini yang digunakan dalam vaksin Merah Putih platform Unair.

"Varian baru yang muncul di Inggris, Amerika Serikat, Afrika Selatan, dan India semuanya masih punya D614G. Strain kita tidak ada lagi strain Wuhan D614. Hasil penelitian kami sudah zero sejak akhir April. Semuanya sudah G sekarang," ujarnya.

Selain itu, tim peneliti Unair juga menggunakan mutasi E484K yang ditemukan di negara lain seperti di Jepang, AS, Inggris, India dan Brazil.

"Munculnya varian baru di lokasi lain sudah memperhatikan whole genome sequence yang dilakukan tim peneliti lengkap. Ini merupakan strain mutan, tapi mutan Indonesia ada D614G dan E484 tapi E-nya bukan K tapi D. Tapi lokasinya sama di sana. Ini spesifik untuk Indonesia," katanya.

Wakil Rektor I Unair itu mengatakan, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menguji mutasi virus lainnya dengan vaksin Merah Putih.

BACA JUGA: Legislator Surabaya Ingatkan Pertahankan Sejarah Penjara Koblen

"Belum bisa dipastikan pemakaian strain mutan (D541G) maka efikasinya bisa tinggi. Harus melihat hasil uji klinisnya," katanya.

Namun, saat ini timnya juga sedang mencoba melihat efikasi dalam uji preklinis dengan tikus yang sudah memiliki antibodi. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM