GenPI.co Jatim - Korban dugaan eksploitasi ekonomi bos SMA SPI atau Selamat Pagi Indonesia Kota Batu Julianto Eka (JE) terus bermunculan.
Polda Jawa Timur menerima delapan orang yang diduga menjadi korban.
"Sampai hari ini ada 8 orang, yang sebelumnya ada 6 orang, saat ini korban eksploitasi ekonomi yang dilakukan di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) menjadi 14 orang," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto melalui keterangan tertulis, Kamis (14/7).
Delapan orang itu, lima orang melapor pada Tanggal 12 Juli 2022, sedangkan dua lainnya pada 13 Juli 2022.
Sehari kemudian, pada Kamis 14 Juli 2022, masuk lagi satu laporan yang masuk melalui hotline.
Menurut keterangan beberapa korban tersebut didapati adanya sejumlah pekerjaan.
Dirmanto menjelaskan, salah satu korban melapor EE, alumni SPI angkatan 7 yang mengaku disuruh membersihkan sungai, mengangkut batu, pasir dan mencangkul di sawah, hingga menjadi sales competition.
EE ini termasuk salah satu korban yang melapor melalui hotline Polda Jawa Timur pada 12 Juli 2022.
"Kemudian, ada juga STHN. Ini alumni angkatan 11, bentuk eksploitasinya adalah mengelola Kampung Kids sebagai tour guide. Kemudian menyediakan sarana dan prasarana untuk makan-makan apabila ada tamu di sana," jelasnya.
Korban lainnya, KTU, angkatan 9 bentuk eksploitasinya membangun Kampung Kids.
Kombes Pol Dirmanto menambahkan, 14 orang korban eksploitasi ekonomi yang melapor ini semua berstatus alumni sekolah SPI.
Pihak kepolisian masih akan terus menerima laporan melalui hotline yang telah disediakan.
"Kami akan terus membuka hotline ini, di nomor yang saya sebutkan tadi, termasuk di polres batu juga ada hotline yang kami buka di sana, dengan nomor 082328031328," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News