GenPI.co Jatim - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menemukan data ganda penerima bantuan sosial (bansos) kenaikan BBM dan Bantuan Pangan Non-Tunai dari Kemensos.
Berdasarkan data dari Kemensos, terdapat 2.610 keluarga pemerima manfaat dari program tersebut.
"Berdasarkan laporan tim lapangan, data ganda dan data yang tidak valid penerima bantuan sosial di Sumenep sebanyak 2.610 keluarga," kata Kepala Dinsos-P3A Achmad Zulkarnaen, Senin (21/11).
Dia menjelaskan, temuan data ganda dan tidak valid ketika petugas PT Pos melakukan pencairan kepada penerima bantuan.
"Data penerima bantuan sosial ada yang bertatus ASN, bahkan ada yang menjadi anggota TNI-Polri," jelasnya.
Temuan ini, kata Achmad Zulkarnaen bakal diperbarui dan menghapus data tersebut.
Sementara itu Ketua Satgas Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) PT Pos Cabang Sumenep R. Shoifuddin membenarkan adanya data ganda dan tidak tepat sasaran.
"Memang benar seperti itu, namun khusus data ganda dan data salah sasaran, pencairan bantuan tersebut kami tangguhkan," katanya.
Sebagaimana diketahui bansos sembako dan BLT subsidi minyak goreng dialokasikan untuk 127.274 keluarga penerima manfaat.
Sementara yang sudah terealisasi hanya 126.939 keluarga atau tersisa 335 keluarga.
Lalu, BLT-BBM dan sembako yang terdata sebanyak 124.458 keluarga yang terealisasi sebanyak 123.844 keluarga atau tersissa 614.
"Jumlah total KPM yang terdata ganda dan tidak valid sebanyak 2.610 keluarga," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News