GenPI.co Jatim - Pemkot Surabaya mencoba memecahkan rekor Muri melalui acara bertajuk Menari Remo Massal, Minggu (18/12).
Acara itu rencananya digelar di sejumlah lokasi di Kota Pahlawan, seperti Jembatan Merah, Jembatan Suroboyo, Tugu Pahlawan, Jalan Tunjungan, Jembatan Sawunggaling, dan halaman balai kota.
Selanjutnya, Alun-Alun Balai Pemuda Surabaya, Taman Bungkul, Taman Apsari, Taman 10 Nopember, dan halaman SD-SMP se-Kota Surabaya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, diperkirakan jumlah peserta ikut ambil bagian mencapai 65 ribu orang.
Mereka berasal dari 350 sekolah SD-SMP dan sanggar tari di Surabaya.
"Saya yakin satu Surabaya dengan antusias sekolah, teman-teman guru, (jumlah peserta, red) remo 65 ribu itu," kata Yusuf di Gedung Eks-Humas Pemkot Surabaya, Kamis (15/12).
Pihaknya tak mewajibkan para peserta mengenakan setelan seperti yang digunakan para penari remo.
Mereka bisa mencari alternatif untuk mengganti komponen setelan yang biasa dipakai para penari saat mentas.
"Kalau udeng bisa latih pola pikir kreatif anak-anak bisa pakai hasduk atau topi. Bisa juga ada yang mau nari pakai seragam, jadi tidak ada batasan," terangnya.
Yusuf mengimbau seluruh sekolah diminta tak menarik biaya sepeserpun kepada seluruh muridnya.
Apabila kedapatan melakukan penarikan biaya iuran, pihaknya tak segan menjatuhkan sanksi.
"Tidak saling memberatkan. Pasti akan kami berikan sanksi kalau ada (sekolah red) yang ketahuan seperti ini (menarik biaya iuran, red) dan ada tahapan-tahapannya juga," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News