Pengangkatan Putu sebagai Duta Covid-19 Dikritik Habis-habisan

11 Mei 2021 08:00

Jatim.GenPI.co - Staf pengajar Universitas Airlangga Dr. Falih Suaedi mengkritik keras kebijakan pengangkatan pelanggar etika atau hukum menjadi duta pada bidang yang dilanggar. 

Menurutnya, duta seharusnya pemain sesungguhnya yang secara realita memiliki sesuatu untuk bisa menyentuh orang lain. 

BACA JUGA: Putu Tak Percaya Covid-19, AKBP Oki Skak Mat, Bikin Melongo

Bukannya pencitraan seperti di sinetron. Mengangkat orang menjadi duta karena telah melanggar etika. 

“Kalau para pelanggar justru dijadikan duta saya melihatnya itu hal yang sia-sia dan efeknya nol. Karena duta harusnya memberikan panutan," ujarnya dikutip dari laman news.unair.ac.id. 

Dosen Administrasi Publik itupun memberi syarat pribadi yang bisa diangkat sebagai duta. 

Pertama, sosok duta harus memiliki pertumbuhan pribadi yang konsisten. 

Kedua, calon duta juga harus memiliki perhatian atau kepedulian tinggi terhadap bidang yang dia emban. 

Selain itu, seseorang yang diangkat menjadi duta harus bisa dikampanyekan, dan mampu mengimplementasikan value bidang tersebut secara konsisten dalam kehidupan. 

BACA JUGA: Persilahkan Salat Id di Masjid, Bupati Sidoarjo Punya Alasan Kuat

Sebelumnya, Putu Arimbawa pelaku mengumpat pemakai masker di salah satu Mal Surabaya justru dijadikan duta. 

Serupa, kota Bekasi juga baru saja mengangkat duta masker bernama Nawir, yaitu orang yang sebelumnya mengusir salah satu jamaah di masjid dengan alasan bermasker. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif
unair   Putu Arimbawa   viral   duta   masker  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM