Jatim.GenPI.co - Pemerintah terus memitigasi kemungkinan terjadinya lagi bencana di Lumajang.
Kementerian sosial pun mendirikan dua kampung siaga bencana di wilayah tersebut. Tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
BACA JUGA: Bukan Banyuwangi dan Pacitan, Justru Blitar yang 2 Kali gempa
"Kampung siaga bencana merupakan program yang dibentuk dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat," ujar Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Kementerian Sosial Iyan Kusmadiana, Minggu (23/5).
Kampung siaga bencana menjadi salah satu hal selain Tagana yang harus disiapkan untuk penanggulangan bencana berbasis masyarakat.
Iyan berharap ke depan kampung tangguh seperti ini terus aktif, meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana.
Kementerian sosial, kata dia, siap memberikan pelatihan tentang kebencanan, seperti membuat standar operasional prosedur (SOP) sendiri.
"Dengan mereka tahu dan terorganisasi siapa yang bagian evakuasi, siapa yang bagian dapur umum," tegasnya.
Tak hanya itu, Iyan juga menyampaikan kesiapannya dalam memberikan bantuan logistik.
"Yakni berupa peralatan masak, tenda, family kit, beras, makanan siap saji, dan sebagainya senilai Rp211 juta yang akan diletakkan dalam lumbung sosial sebagai logistik cadangan jika terjadi bencana," bebernya.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, dua kampung tangguh ini untuk membantu mengurangi risiko bila terjadi bencana. Selain meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
BACA JUGA: WNA Bisa Vaksinasi di Kota Surabaya, Pemkot Fasilitasi, Asal...
"Kabupaten Lumajang punya seluruh potensi bencana. Kami merasakan dampaknya akibat gempa Malang pada akhir April 2021 dan kami punya potensi tsunami karena di jalur pantai selatan," bebernya.
Lumajang juga memiliki potensi bencana letusan Gunung Semeru. Ia berharap adanya kampung siaga bencana untuk meningkatkan itu. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News