Pakar ITS Warning, Tanda-tanda Alam Bisa Jadi Gempa Besar

04 Juni 2021 13:30

Jatim.GenPI.co - Pakar Geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Amien Widodo menilai peringatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang gempa besar dan tsunami di Jatim sudah sangat tepat. 

Pasalnya, BMKG bukan tanpa alasan menyebutkan skenario terburuk yang mungkin menimpa. 

BACA JUGA: Warning Jatim Gempa Magnitudo 8,7, BMKG Beber Fakta Mengerikan

Lokasi Jawa Timur di antara tumbukan lempeng Eurasia dan Indo-Australia, menjadi alasan perlunya memperhitungkan kemungkinan terburuk.    

“Pemodelan ini menunjukkan worst scenario kemudian diumumkan, karena dalam lima bulan terakhir diketahui frekuensi gempa yang terjadi di Jawa Timur sangat tinggi,” ujarnya mengutip laman resmi ITS, Jumat (4/6). 

Tingginya intensitas kegempaan ini patut dicurigai. Belajar dari gempa besar di Jogjakarta pada 27 Mei 2005 silam diawali dengan pertanda aktivitas guncangan yang semakin sering. 

Ketika itu, frekuensi gempa mengalami kenaikan, tetapi tidak lebih dari 50 gempa setiap bulannya. “Sementara itu, di lima bulan terakhir ini gempa yang terekam selalu lebih dari 500 kejadian per bulan,” kata Amien.

Mengacu itu dan ditambah dengan tumbukan lempeng yang menyusun Jawa Timur memiliki panjangnya sekitar 250 sampai 300 kilometer, layak untuk diwaspadai. 

Gempa bisa saja terjadi di berbagai titik, di wilayah yang ada di sekitar zona subduksi, yakni zona tempat terjadinya tumbukan itu.

BACA JUGA: Si Merah Buah Bit Dengan Segudang Nutrisi, Simak

Meski intensitasnya berada diberbagai daerah, namun tetap harus diwaspadai.  

“Jika sewajarnya intensitas gempa di setiap titik zona subduksi adalah sama, tetapi ditemukan zona dengan gap seismic, artinya ada kemungkinan lempengan terkunci dan akan lepas sewaktu-waktu,” bebernya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif
gempa besar   jawa timur   ITS   tsunami   BMKG  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM