Sapi Mati Anthrax Dibilang Disantet, Tulungagung Gerak Cepat

05 Juni 2021 05:00

Jatim.GenPI.co - Misteri matinya puluhan sapi di Tulungagung nyaris bersamaan akhirnya terkuak. 

Bupati Tulungagung Maryoto Birowo memastikan kematian sapi disebabkan penyakit anthrax. Ini menepis anggapan bahwa sapi tersebut mati karena diguna-guna. 

BACA JUGA: Ternak Sapi Mati di Tulungagung Karena Hal ini, Bukan Guna-guna

"Hasil dari laboratorium menyatakan itu. Sapi-sapi yang mati terindikasi anthrax, sedangkan 44 sapi lainnya sehat," ujar Maryoto, Jumat (4/6). 

Laporan kematian 26 sampi dan tiha ekor kambingdi Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, sempat menggemparkan masyarakat. Pasalnya, seluruh hewan ternak itu mati mendadak tanpa sebab. 

Kecurigaan diguna-guna mencuat setelah dilakukan pembedahan pada organ dalam dan ditemukan sejumlah benda yang bukan jenis pakan ternak, seperti kain, benang, jarum, hingga pecahan logam.

Dinas Kesehatan pun turun tangan untuk mengambil sampel isi lambung, darah, serta empedu ternak yang mati.

Petugas juga juga mengambil sampel darah serta feses ternak sapi hidup. Hasilnya diketahui hewan ternak tersebut terjangkit anthrax.  

Pemkab Tulungagung langsung mengambil langkah dengan melaporkan hasil laboratorium ke Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Pertanian.

Selanjutanya, peternak diimbau untuk tidak membawa hewan mereka ujtuk keluar dari desa.

BACA JUGA: Gitaris Orkes di Kediri Banting Setir Ciptakan Kerajinan Bambu 

"Bahasanya seperti di-lock down-lah. Sapi-sapi di wilayah desa itu belum bisa keluar,” kata Maryoto.

Sapi yang sehat dilakukan proteksi berupa penyemprotan kandang menggunakan disinfekta. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM