Mantan Wali Kota Surabaya Beri Saran Penting, Eri Harus Dengarkan

21 Juli 2021 11:00

Jatim.GenPI.co - Pandemi Covid-19 di Surabaya tengah memasuki gelombang kedua. Peningkatan pasien dalam satu bulan trakhir terus melonjak tajam. 

Namun di balik itu, Pemkot Surabaya diingatkan untuk mewaspadai demam berdarah. 

BACA JUGA: Tak Hanya Covid-19, Kota Madiun di Bawah Ancaman Demam Berdarah

Politikus PDI Perjuangan, Whisnu Sakti Buana mengingatkan pentingnya penanganan intensif menekan dampak yang ditimbulkan dari demam berdarah.

"Jangan terlena juga. Justru penanganan kondisi DBD itu lebih riskan," kata Wisnu.

Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini menyebut, untuk urusan penyakit demam berdarah semua pihak tak boleh kecolongan. 

"Meski belum terlihat kasus dan gejalanya. Tetap diwaspadai," kata mantan Wali Kota Surabaya tersebut. 

Jawa Timur ada lima daerah dengan penderita demam beradarah tinggi, yakni Kabupaten Malang, Jember, Pacitan, Trenggalek dan Kediri.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, per Januari-Juni 2020 demam berdarah di wilayah setempat mencapai 5.733 kasus. Sebanyak 52 orang meninggal dunia. 

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Bebaskan Retribusi di Sentra Wisata Kuliner

Wisnu mewanti-wanti kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan.

"Untuk daerah-daerah seperti Surabaya, atau daerah lain yang ada Bu Mantik. Jangan sampai terlena. Karena kondisi awal gejalanya hampir sama. Meski tidak menyerang pada paru-paru maupun pernafasan," katanya. (nan)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM