ICRAF Sebut Jutaan Air di Pasuruan Terbuang, Kok Bisa?

19 Maret 2021 20:00

Jatim.GenPI.co - Menjelang peringatan hari air sedunia, 22 Maret, fakta mengejutkan diungkapkan World Agroforestry (ICRAF) Indonesia mengungkapkan fakta mengejutkan. 

Organisasi nirlaba yang bergerak dalam bidang pertanian dan lingkungan tersebut menyebut, jutaan liter air tanah di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso, Kabupaten Pasuruan terbuang percuma. 

BACA JUGA: Petani di Tulungagung Kesusahan, Air dari Bendungan Menyusut

Penyebabnya, karena belum ada aturan penggunaan sumur bor. "Sudah sepatutnya sumur bor dikelola dengan benar," kata Country Coordinator ICRAF Indonesia Sonya Dewi, Jumat (19/3). 

Selama ini, ia mengakui, belum adanya aturan yang jelas, terkait jumlah maupun jarak sumur bor yang boleh dibangun menyebabkan pemanfaatan air tanah menjadi tidak tepat.

Sonya menuturkan, para petani di hilir DAS Rejoso diberi kelimpahan air tanah dengan membuat sumur bor (artesis) untuk irigasi pertanian. Dengan jarak antara 60-90 meter, air keluar sendiri tanpa perlu pompa. 

Sementara, kondisi sumur bor yang ada di masyarakat sebagian besar tanpa kran, sehingga air mengalir selama 24 jam tanpa henti.

Kontruksi pipa juga menggantung tidak sampai pada dasar sumber air, ditambah dinding sumur bor tanpa pelindung kerap menyebabkan dinding sumur mudah runtuh. 

"Makanya sumur tidak berumur panjang. Biasanya cuma dua sampai tiga tahun saja, karena debit sumur artesis mengecil atau bahkan berhenti mengeluarkan air, masyarakat kemudian membangun sumur baru untuk memenuhi air," katanya.  

Program Officer Kegiatan Percontohan Sumur Bor ICRAF Indonesia Lisa Tanika mencontohkan, jika 1 sumur bor mempunyai debit 5 liter per detik, maka selama tiga bulan musim hujan air sumur bor dibiarkan mengalir. 

Menurut hitungannya, dalam setahun kisaran 39,7 juta liter air berpotensi terbuang percuma dari setiap sumur bor.

BACA JUGA: Tersiar Kabar Rekrutmen Pegawai Pemkot Surabaya, Hoaks!

"Ini sama artinya ada dua juta galon air kapasitas 19 liter yang setiap tahun bakal terbuang dan tak bisa dimanfaatkan, hanya dari 1 sumur bor," katanya.

Data ICRAF, sampai akhir tahun 2019 terdapat setidaknya lebih dari enam ratus sumur bor yang sudah dibangun oleh masyarakat. "Bisa dihitung sendiri berapa air tanah yang terbuang sia-sia," kata Lisa. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM