Menyayat Hati, 6 Ribu Anak di Jatim Yatim Piatu Karena Covid-19

Jatim.GenPI.co - Pandemi Covid-19 telah membawa dampak luar biasa bagi masyarakat Jawa Timur. Ribuan anak harus kehilangan orang tuanya akibat virus Corona. 

Data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jawa Timur ada 6.198 anak yatim dan piatu karena Covid-19.

BACA JUGA: Anak Yatim Piatu Covid-19, Eri: Kami Biayai Sampai Kuliah

Kepala DP3AK Jatim, Andriyanto mengatakan, jumlah tersebut masih kemungkinan bertambah. Mengingat saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan. 
 
"Estimasi bila semua daerah melaporkan diperkirakan mencapai 7.000 anak yatim piatu," ujarnya mengutip dari Ngopibareng.id, Senin (16/8). 

Pemprov Jawa Timur memang tengah melakukan pendataan untuk memberikan bantuan kepada anak-anak yatim dan piatu tersebut. 

Baru 32 kabupaten/kota yang melaporkan jumlah anak yatim dan piatu. Masih ada enam daerah lagi yang belum selesai menyetorkan nama dan alamatnya. 

"Apabila 7.000 anak itu pengasuhannya diserahkan sepenuhnya kepada Negara atau Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maka butuh dana sekitar Rp 150,6 miliar per tahun," kata dia. 

Estimasi dana tersebut, kata dia, untuk memenuhi permakanan, kebutuhan tambahan pengasuhan pada balita, pendidikan, dan lain-lain (overhead cost). 

"Karena itu dibutuhkan alternatif pengasuhan pengganti berbasis keluarga," katanya.

Andriyanto mengaku saat ini tengah berkolaborasi bersama sejumlah lemabaga untuk memulihkan dampak psikologi bagi anak-anak dengan orang tua meninggal karena Covid-19.

Pihaknya mengupayakan agar anak-anak tersebut mendapatkan pendampingan psikolog. 

BACA JUGA: 432 Narapidana di Jatim jadi Orang Paling Bahagia

"Anak-anak itu akan kami intervensi peningkatan kapasitasnya dengan edukasi dan pelatihan kewirausahaan oleh pelatih profesional, yang barangkali dibutuhkan anak-anak remaja melalui daring atau offline di UPTD Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur," katanya.

Beberapa lembaga seperti UNICEF, Wahana Visi Indonesia, dan lembaga masyarakat lainnya, juga KADIN Jawa Timur, media, dan Perguruan Tinggi telah menyatakan siap membantu. (*)