Jatim.GenPI.co - Pemkot Surabaya menambah armada Suroboyo Bus sebanyak 8 unit. Bus tersebut sudah mulai beroperasi sejak Senin (23/8) kemarin.
Kedelapan unit Suroboyo Bus ini punya alat canggih, yakni berupa alat pressure sampah.
BACA JUGA: Rencana Pemkot Surabaya Usai Pasar Kembang Terbakar Hebat
Penumpang yang hendak naik Suroboyo Bus dengan membayar menggunakan botol plastik langsung memasukkan ke alat ini.
"Mesin penghancur hanya 8 bus saja," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, Senin (22/8) kemarin.
Nah, sebenarnya masyarakat bisa saja tak membawa botol plastik masuk ke dalam bus. Mereka bisa menukarkan botol-botol tersebut dengan tiket, melalui bank sampah.
Hanya saja, penyediaan alat pressure sampah bertujuan mempermudah masyarakat yang sudah terlanjur membawa botol untuk membayar tarif angkutan Surabaya Bus.
"Mesin pressure (kapasitas) sampah botol besar 100. Botol kecil dan sedang 120-160," terangnya.
BACA JUGA: Kelakuan Tak Senonoh Oknum Dosen IAIN Kediri Bikin Rektorat Murka
Selain mempertahankan pembayaran dengan botol plastik, Pemkot kini menerapkan model cashless atau e-money dalam pembayaran tarif jalan bus berwarna merah itu.
"Kalau pakai QRis itu bisa pakai mobile banking, OVO, bank, itu langsung di scan," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News