Jatim.GenPI.co - Pemkot Surabaya akhirnya meluncurkan aplikasi Undercover 112 untuk mempermudah penanganan 3T (tracing, testing, dan treatment).
Melalui platform ini petugas dapat melakukan penanganan secara lebih halus dan tak diketahui orang disekitarnya.
Pasien Covid-19 atau kontak erat segera terditeksi, sehingga bisa lebih cepat penanganannya.
Karena bersifat rahasia, melalui aplikasi ini diharapkan masyarakat tidak minder dengan kondisinya yang terpapar Covid-19.
"Jadi nanti tracing awal dari Pemkot Surabaya akan lebih soft untuk tracing dan kontak erat," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, M. Fikser, Sabtu (28/8).
Meski begitu, dirinya juga meminta kepada masyarakat agar lebih terbuka pada hasil tes Covid-19 masing-masing.
"Selama ini notif positif datangnya sering (terlambat). Jeda itu datang saat kondisi orangnya sudah sembuh, bahkan sampai 5-7 hari," katanya.
Biasanya warga tesebut setelah selesai melakukan tes swab antigen maupun swab PCR tidak langsung melapor kepada Satgas Covid-19.
"Tes PCR sekarang aturannya tidak boleh lebih dari 1x24. Kalau di konfirmasi positif di 112 ada tracing terus itu nanti bisa digunkan setelah itu petugas turun lebih soft," tegasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News