Khofifah Sebut Kemiskinan Jatim Naik 0,37 Persen Akibat Pandemi

29 Maret 2021 22:00

Jatim.GenPI.co - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengakui angka kemiskinan di wilayahnya meningkat pada 2020. 

Data yang disebutkannya, angka kemiskinan naik 0,37 persen. Survei hingga September 2020 angka kemiskinan di Jatim menjadi 11 persen dari total penduduk. 

BACA JUGA: Kemiskinan Sampang yang Tertinggi di Pulau Madura, Ini Angkanya

Padahal di tahun sebelumnya, angka kemiskinan di Jatim sudah hampir mendekati satu digit. Pada Maret 2019 mencapai 10,20 persen. 

Khofifah menyebut, meningkatnya jumlah penduduk miskin ini disebabkan pandemi Covid-19. 

"Secara nasional semua provinsi mengalami peningkatan penduduk miskin akibat covid-19 begitu pula kabupaten-kota di Jawa Timur," ujar Khofifah dalan siaran persnya, Senin (29/3). 

Meningkatnya angka kemiskinan ini seiring dengan laju perekonomian di Jatim mengalami kontraksi sebesar 2,39 persen pada 2020. 

Khofifah mengklaim, angka tersebut masih cenderung lebih baik dibandingkan dengan beberapa daerah di pulau Jawa. 

Sementara, anggaran bantuan sosial yang diberinama Social Safety Net dikucurkan untuk membantu selama pandemi Covid-19. 

BACA JUGA: OMG! Pengangguran dan Kemiskinan di Gresik Melebihi Jatim

Pemprov menganggarkan Rp 995,04 Miliar yang berasal dari bantuan tidk terduga (BTT) sebesar Rp 565,66 Miliar lebih. 

Penyediaan bantuan sosial melalui Biro Kessos sebesar Rp 108,18 Miliar lebih, dan sisanya berasal dari refocusing serta realokasi dari organisasi perangkat daerah (OPD). (*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM