Jatim.GenPI.co - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mencium adanya dugaan broker yang bermain di dana hibah.
Bahkan, mantan menteri sosial itu telah menugaskan tim untuk mencari tahu tentang pemain dana hibah yang dimaksud.
BACA JUGA: Khofifah Sebut Kemiskinan Jatim Naik 0,37 Persen Akibat Pandemi
"Aromanya sering kali muncul, ada broker di hibah, ada broker hibah," ujar ujar Khofifah mengutip dari Kominfo Jatim, belum lama ini.
"Saya kirim beberapa orang di ruangan ini untuk mengetahui siapa sebetulnya broker-broker hibah yang tega nyunat hibah untuk ummat, yang tega nyunat," katanya lagi.
Khofifah mengakui mendapat kaporan dari beberap aorang ada yang memotong dana hibah hingga sekian persen.
Ia pun memunta kepada peneima hibah untuk berani mengatakan tidak pada broker yang dimaksud. Karena, menurutnya, broker ini merusak sistem dan mengurangi jatah pembangunan.
"Kasihan, yang sebetulnya majidnya jadi, menjadi setengah jadi, yang mestinya ruang kelas ini bagus, menjadi setengah bagus," katanya.
Dirinya tak menampik, biasanya lembaga penerima hibah merasa tak keberatan karena semua keperluan hibah mulai proposal hingga selesai diserahkan ke yang mengurusi.
"Penerima hibah merasa bahwa, ya dia yang menguruskan proposal, dia yang mengurus apa, ya sudah nerima, tidak tidak begitu," ungkapnya.
Khofifah meminta penerima hibah mengatakan tidak pada penyunat dana hibah. Jika ada yang masih melakukannya, ia berharap melaporkan kepadanya.
Pihaknya membuka pintu bagi siapapun yang ingin mengirim surat kaporan tentang broker dana hibah kepadanya. Tentu dengan mencantumkan identitas lengkap.
BACA JUGA: Khofifah Angkat Bicara Soal Mudik, Ingatkan Kondisi Covid-19
"Saya akan jaga privasi panjenengan," kata Khofifah saat membuka Sosialisasi Bantuan Hibah Tahap Dua Provinsi Jawa Timur di Hotel Savana, Kota Malang.
Dirinya meminta jajran dibawahnya untuk menata kembali administrasi terkait penerimaan dana hibah. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News