Khofifah Sebut Kemiskinan Jatim Naik 0,37 Persen Akibat Pandemi

Khofifah Sebut Kemiskinan Jatim Naik 0,37 Persen Akibat Pandemi - GenPI.co JATIM
Pemulung memilah barang di samping rel, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta, Jumat (1/1/2021). Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan tingkat kemiskinan Indonesia tahun 2021 akan meningkat menjadi 10,5 persen dengan total masyarakat miskin mencapai 28,37 juta jiwa akibat dampak dari pandemi COVID-19. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.)

Jatim.GenPI.co - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengakui angka kemiskinan di wilayahnya meningkat pada 2020. 

Data yang disebutkannya, angka kemiskinan naik 0,37 persen. Survei hingga September 2020 angka kemiskinan di Jatim menjadi 11 persen dari total penduduk. 

BACA JUGA: Kemiskinan Sampang yang Tertinggi di Pulau Madura, Ini Angkanya

Padahal di tahun sebelumnya, angka kemiskinan di Jatim sudah hampir mendekati satu digit. Pada Maret 2019 mencapai 10,20 persen. 

Khofifah menyebut, meningkatnya jumlah penduduk miskin ini disebabkan pandemi Covid-19. 

"Secara nasional semua provinsi mengalami peningkatan penduduk miskin akibat covid-19 begitu pula kabupaten-kota di Jawa Timur," ujar Khofifah dalan siaran persnya, Senin (29/3). 

Meningkatnya angka kemiskinan ini seiring dengan laju perekonomian di Jatim mengalami kontraksi sebesar 2,39 persen pada 2020. 

Khofifah mengklaim, angka tersebut masih cenderung lebih baik dibandingkan dengan beberapa daerah di pulau Jawa. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya