Kesaksian Asisten Pelatih Persebaya Saat Tragedi Kanjuruhan

Kesaksian Asisten Pelatih Persebaya Saat Tragedi Kanjuruhan - GenPI.co JATIM
Suporter masuk ke lapangan setelah laga Arema FC vs Persebaya berakhir. (Foto: M. Ubaidillah/GenPI.co Jatim).

GenPI.co Jatim - Tragedi pilu di Stadion Kanjurahan yang memakan ratusan korban jiwa menjadi hal yang tak terlupakan bagi assiten pelatih Persebaya Mustaqim. Dia mengaku, tragedi pada Sabtu (1/10) begitu mencekam.

Selepas pertandingan para pemain Persebaya langsung masuk ke ruang ganti. Tak ada waktu untuk melakukan breafing maupun aktivitas lain usai laga, seperti yang biasa dilaksanakan.

Para pemain hanya ganti baju, selanjutnya mereka bersama official tim langsung masuk ke kendaraan taktis (rantis).

BACA JUGA:  Pesan Persebaya untuk TGIPF Terkait Tragedi Kanjuruhan

"Pemain hanya di suruh ganti baju langsung naik, mungkin 5-10 menit. Biasanya, kami itu habis pertandingan itu mandi, doa. Tetapi pas itu nggak, jadi itu langsung (masuk ke rantis, red)," kata Mustaqim saat dihubungi GenPI.co Jatim, Rabu (5/10).

Skuad Persebaya tak menyangka pertandingan itu harus berakhir dengan kejadian yang menyayat hati.

BACA JUGA:  Masjid Al Akbar Gelar Salat Gaib, Pemain Persebaya Ikut, Doakan Korban Kanjuruhan

"Jelas mereka (pemain Persebaya, red). Kaget, karena pemain yang main kemarin itu hanya dua yang sudah pernah main di Kanjuruhan, Dayat (M Hidayat, red) sama Alwi (Alwi Salamat, red). Selebihnya pemain baru semua, termasuk Ridho, Koko, Marsel. Termasuk pemain asing," terangnya

Higor Vidal pemain asing Persebaya disebutnya sampai bingung dengan kondisi yang ada.

BACA JUGA:  Tragedi Kanjuruhan Harus Jadi Catatan Perbaikan PSSI, Kata Manajemen Persebaya

Mustaqim pun meminta si pemain langsung naik ke rantis, tanpa mengizinkannya untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya