
Tim asuhan Aji Santoso itu pun akhirnya tiba di Surabaya sekitar pukul 03.00 WIB. "Kami langsung dari rantis ke mes, apartemen," ujarnya.
Kejadian pilu itu, kata dia, harus menjadi catatan pembenahan dari PSSI. Terlebih, soal jam pertandingan malam hari yang dirasa memiliki risiko besar.
"Saya pikir klub ini kan tergantung operator, yang jadwal merekam artinya laga besar itu harus diperhitungkan, jam mainnya mungkin di awal kalau malam itu resikonya tinggi," ungkapnya.
BACA JUGA: Pesan Persebaya untuk TGIPF Terkait Tragedi Kanjuruhan
Mantan penyerangan Persebaya era 80-an itu berharap, tragedi semacam ini tak terulang lagi. Sebab baginya, sepak bola merupakan olahraga yang menyenangkan dan untuk persatuan.
Dia juga mengucapkan dukacita mendalam kepada seluruh korban peristiwa itu. "Mudah-mudahan ini yang terakhir. Kami semua saudara," ujarnya. (*)
BACA JUGA: Masjid Al Akbar Gelar Salat Gaib, Pemain Persebaya Ikut, Doakan Korban Kanjuruhan
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News