Kesaksian Asisten Pelatih Persebaya Saat Tragedi Kanjuruhan

Kesaksian Asisten Pelatih Persebaya Saat Tragedi Kanjuruhan - GenPI.co JATIM
Suporter masuk ke lapangan setelah laga Arema FC vs Persebaya berakhir. (Foto: M. Ubaidillah/GenPI.co Jatim).

"Bahkan si Vidal itu tanya ke saya, coach ini bagaimana? Saya nggak biasa gini, kan nggak mandi pliket semua kan," terangnya.

"Saya bilang sudah, tak suruh cepat-cepat. Kami langsung masuk ke rantis itu," lanjutnya.

Mustaqim memperkirkan, seluruh pemain dan official berada di dalam rantis sekitar 1-2 jam. Namun, kendaraan tak kunjung berangkat, lantaran menunggu kondisi mereda.

BACA JUGA:  Pesan Persebaya untuk TGIPF Terkait Tragedi Kanjuruhan

Rantis yang membawa pemain dan official Persebaya baru bisa keluar dari Stadion Kanjuruhan pada dini hari.

"Stuck, nggak bisa keluar. Sekitar jam setengah satu atau jam 12-an gitu baru bisa jalan," ungkapnya.

BACA JUGA:  Masjid Al Akbar Gelar Salat Gaib, Pemain Persebaya Ikut, Doakan Korban Kanjuruhan

Dia mengira rantis itu akan membawa mereka ke titik lokasi aman, kemudian pemain dan official akan dinaikan ke dalam bus.

Hanya saja, karena faktor keamanan seluruh anggota tim Persebaya harus menumpangi kendaraan taktis sampai tiba di Surabaya.

BACA JUGA:  Tragedi Kanjuruhan Harus Jadi Catatan Perbaikan PSSI, Kata Manajemen Persebaya

"Semula kami harapan kami di tol itu, kami ganti bus. Kebetulan saya di rantis paling depan, saya tahu koordinasinya. Ganti di bus, ternyata nanti siapa yang berani nanggung, keamanan tanggung jawab betul. Nggak berani ambil risiko juga," jelasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya