
Pihaknya juga membidik sektor bisnis yang tahan banting terhadap pandemi Covid-19, seperti pangan. Melirik sektor manufaktur karena dianggap terus membaik.
Terakhir, yakni sektor produksi yang juga masuk dalam unggulan penyaluran KUR.
Selain membidik sejumlah sektor tersebut, BRI juga berupaya memeratakan beberapa aspek. Rumah tangga penerima KUR misalnya, Supari menyebut, terus meningkat.
BACA JUGA: Pasar Modal Semakin Membaik, BRI Beri Solusi Perusahaan Sekuritas
Pada 2019, rata-rata penerima KUR adalah 6 penerima dari 100 rumah tangga. Angka itu meningkat menjadi 8 penerima KUR dari 100 rumah tangga pada 2020.
Jumlah tersebut terus naik menjadi 11 pada 2021, dan tahun ini naik 13 rumah tangga yang menerima KUR.
BACA JUGA: BRI dan PPATK Lakukan Aksi Keren Peringati 2 Dekade APU PPT
"Mudah-mudahan dengan jangkauan seperti ini apa yang diharapkan pemerintah untuk membangun pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang semakin tangguh dan kuat akan terjadi sehingga nanti mereka akan naik kelas,” papar Supari.
Jangkauan BRI yang luas dalam penyaluran KUR ini dipercaya mendorong pencapaian target rasio kredit nasional 30 persen dan tingkat inklusi keuangan 90 persen pada 2024 yang ditetapkan pemerintah.
BACA JUGA: Lounge BRI Svarga Hingga Experience Expo Ikut Meriahkan MotoGP
Supari juga mengapresiasi langkah pemerintah yang memperpanjang subsidi bunga pinjaman KUR 3 persen hingga Desember 2022.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News