
Stimulus itu akan mendukung upaya pemulihan UMKM yang kondisinya belum pulih 100 persen.
“Dengan suku bunga yang terjangkau. Konkretnya KUR dapat digunakan untuk mengganti modal kerja yang selama masa pandemi digunakan untuk keperluan hidup,” kata Supari.
Pun demikian, Supari menyebutkan, UMKM yang terus menguat turut mendorong pertumbuhan bisnis kredit mikro BRI.
BACA JUGA: Pasar Modal Semakin Membaik, BRI Beri Solusi Perusahaan Sekuritas
Pada tahun lalu, segmen tersebut mampu tumbuh kuat sebesar 13 persen year on year (yoy). Maka dari itu, porsi kredit mikro pun diproyeksikan akan semakin mendominasi di BRI.
Dia yakin dengan pertumbuhan yang tinggi itu, mengubah komposisi kredit mikro terhadap total portofolio kredit BRI, dari 40 persen sebelum masa pandemi menjadi 42 persen.
BACA JUGA: BRI dan PPATK Lakukan Aksi Keren Peringati 2 Dekade APU PPT
“Maka semakin nyata kontribusi BRI kepada masyarakat level mikro dan ultra mikro untuk semakin menjangkau mereka dalam hal pembiayaan. Dan dalam corporate planning BRI pada 2025 nanti porsi kredit mikro akan menjadi 45 persen,” kata Supari.
Pihaknya menganalisa, segmen mikro dan ultra mikro memiliki pertumbuhan yang cepat dan lebih tangguh menghadapi pandemi.
BACA JUGA: Lounge BRI Svarga Hingga Experience Expo Ikut Meriahkan MotoGP
Pada kurun waktu 5 tahun sebelum pandemi, rata-rata penambahan nasabah penjaman setiap tahun berada di kisaran 400.000-600.000 nasabah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News