Peneliti Ungkap Kondisi Otak Manusia Saat Fase Kematian, Simak!

Peneliti Ungkap Kondisi Otak Manusia Saat Fase Kematian, Simak! - GenPI.co JATIM
Ilustrasi Pasien di rumah sakit. (Foto: Envato/RK1979).

Saat memasuki fase kematian, gelombang frekuensi listrik pada otak akan mengalami pelambatan.

Ukuran normal gelombang otak sebanyak 9-10 gelombang per detik. Sedangkan, saat fase kematian hal itu turun menjadi 2-3 gelombang per detik.

Aktivitas listrik pada otak normal diukur dalam satuan microvolt, yaitu 70-100 microvolt. Namun, jelang kematian amplitudo otak semakin rendah yaitu kurang dari 2 microvolt.

"Hasil pengamatan EEG otak manusia yang normal dengan yang terkena penyakit epilepsi menunjukkan pola gelombang yang sama, yaitu lebih dari 2 microvolt dan kurang dari 10 microvolt. Namun terlihat perbedaan pola gelombang pada 1-2 jam menjelang kematian," jelas Dr Kurnia.

BACA JUGA:  Posisi Berhubungan Ranjang Saat Hamil, Dijamin Tetap Nikmat

Hal tersebut dapat dilihat dari gambaran gelombang yang lambat, amplitudo yang terus menerus rendah, dan aktivitas ritmis yang berulang-ulang dalam periode waktu yang sama pada pengidap epilepsi. Sedangkan pada otak orang sehat akan meninggal dengan tidak adanya aktivitas ritmis, dan amplitudonya yang berangsur angsur rendah.

Selain menggunakan alat EEG, aktivitas otak manusia menjelang kematian juga dapat diketahui melalui pola napas dan ukuran pupil mata.

BACA JUGA:  Rekomendasi Menu Berbuka Puasa yang Ramah Bagi Penderita Diabetes

"Pola napas dikendalikan oleh otak, pola tersebut dapat diketahui jelang kematian jika terjadi apnea, yaitu napas yang berhenti," terangnya.

Pola pupil mata dalam keadaan normal akan membesar saat diberi sinar, kemudian mengecil. Apabila pupil tidak mengecil artinya fungsi saraf otaknya sudah terganggu. (*)

Jangan lewatkan video populer ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya